Oleh : Rahmat Prasetyo Adi
Ini cuma sekedar sharing cerita dan pemikiran saya saja.
Sekarang kan sedang musimnya pilpres. Di mana mana banyak capres yang
kampanye. Pasti mereka juga banyak yang membuat janji janji manis. Yang
merubah Indonesia lah, atau yang memberi pendidikkan gratis lah.
Sebagian dari masyarakat kita sudah tak percaya dengan janji janji mereka.
Terus terang saya juga agak kurang percaya (tidak percaya yang
diperhalus).Memang banyak dari mereka berjanji tanpa bukti nyata.
Tapi tentu saja banyak dari kita ingin Indonesia yang lebih baik kan? Pasti
kita juga ingin merubah Indonesian tercinta.
Masalahnya, banyak yang tidak tahu harus mulai dari mana. Sebetulnya tidak
sesusah itu kok.
Pernah suatu waktu teman saya pergi ke sebuah pulau bernama P. Sangiran di
Sulawesi Utara. Di sana itu, pelaksanaan UN diberitahukan 1 hari sebelum UN.
Jadi coba bayangkan, mereka hanya punya waktu belajar 1 hari. Ini masih di
Indonesia lho. Kira kira para wakil kita itu tahu atau tidak kalau ada
kondisi yang memprihatinkan seperti itu? Sepertinya tidak ya?
Kalau anda sendiri, apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan langsung ke
sana dan segera bertindak? Kalau saya sih tidak. Secara budget saya tidak
cukup. Mungkin saya memang tidak mampu, tapi saya ingin ada perubahan bagi
Indonesia.
Saya punya satu cerita lagi. Waktu itu saya bersama teman saya pergi ke
sebuah warung. Tiba tiba ada seorang anak berusaha merogoh rogoh sesuatu
dari bawah kursi teman saya. Tentu saja kami membantu dia mengambilnya.
Ternyata ia mengambil sebuah bekas kemasan es krim cone. Pada bagian atasnya
tentu masih ada bekas es krim nya kan? Coba tebak apa yang anak itu lakukan.
Ia menjilatnya! Ia menjilat bekas es krim itu, saudara! Segitu tidak
mampunya ia untuk membeli es krim. Hati saya hancur melihatnya. Kasihan
seakale anak itu. Akhirnya kami memberi anak itu uang untuk membeli es krim.
Itu Indonesia, saudara. Tanah di mana tongkat bisa jadi tanaman. Pantas
tidak, sih, kalau masih ada yang seperti itu di Indonesia? Tidak, kan?
Makanya itu kita butuh perubahan buat Indonesia.
Nah, lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kalau saya sih, sederhana saja, yaitu
sebarkan kebaikan. Mungkin kita bisa berbuat kebaikan pada seseorang,
kemudian orang tersebut melakukannya pada orang lain, dan seterusnya.
Mungkin akan indah jadinya.
Anda ingin merubah Indonesia? Ubah diri anda. Lakukan kabaikan kecil, tapi
bermakna. Mungkin buat anda kebaikan itu tidak ada artinya, tapi mungkin
saja itu berharga bagi orang yang anda tolong.
Jangan ragu ragu berbuat kebaikan maka niscaya, Indonesia akan berubah.
Kalau begitu, siapkah kita untuk menebarkan kebaikan? Sudah siap? Ayo kita
mulai!
Sekarang kan sedang musimnya pilpres. Di mana mana banyak capres yang
kampanye. Pasti mereka juga banyak yang membuat janji janji manis. Yang
merubah Indonesia lah, atau yang memberi pendidikkan gratis lah.
Sebagian dari masyarakat kita sudah tak percaya dengan janji janji mereka.
Terus terang saya juga agak kurang percaya (tidak percaya yang
diperhalus).Memang banyak dari mereka berjanji tanpa bukti nyata.
Tapi tentu saja banyak dari kita ingin Indonesia yang lebih baik kan? Pasti
kita juga ingin merubah Indonesian tercinta.
Masalahnya, banyak yang tidak tahu harus mulai dari mana. Sebetulnya tidak
sesusah itu kok.
Pernah suatu waktu teman saya pergi ke sebuah pulau bernama P. Sangiran di
Sulawesi Utara. Di sana itu, pelaksanaan UN diberitahukan 1 hari sebelum UN.
Jadi coba bayangkan, mereka hanya punya waktu belajar 1 hari. Ini masih di
Indonesia lho. Kira kira para wakil kita itu tahu atau tidak kalau ada
kondisi yang memprihatinkan seperti itu? Sepertinya tidak ya?
Kalau anda sendiri, apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan langsung ke
sana dan segera bertindak? Kalau saya sih tidak. Secara budget saya tidak
cukup. Mungkin saya memang tidak mampu, tapi saya ingin ada perubahan bagi
Indonesia.
Saya punya satu cerita lagi. Waktu itu saya bersama teman saya pergi ke
sebuah warung. Tiba tiba ada seorang anak berusaha merogoh rogoh sesuatu
dari bawah kursi teman saya. Tentu saja kami membantu dia mengambilnya.
Ternyata ia mengambil sebuah bekas kemasan es krim cone. Pada bagian atasnya
tentu masih ada bekas es krim nya kan? Coba tebak apa yang anak itu lakukan.
Ia menjilatnya! Ia menjilat bekas es krim itu, saudara! Segitu tidak
mampunya ia untuk membeli es krim. Hati saya hancur melihatnya. Kasihan
seakale anak itu. Akhirnya kami memberi anak itu uang untuk membeli es krim.
Itu Indonesia, saudara. Tanah di mana tongkat bisa jadi tanaman. Pantas
tidak, sih, kalau masih ada yang seperti itu di Indonesia? Tidak, kan?
Makanya itu kita butuh perubahan buat Indonesia.
Nah, lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kalau saya sih, sederhana saja, yaitu
sebarkan kebaikan. Mungkin kita bisa berbuat kebaikan pada seseorang,
kemudian orang tersebut melakukannya pada orang lain, dan seterusnya.
Mungkin akan indah jadinya.
Anda ingin merubah Indonesia? Ubah diri anda. Lakukan kabaikan kecil, tapi
bermakna. Mungkin buat anda kebaikan itu tidak ada artinya, tapi mungkin
saja itu berharga bagi orang yang anda tolong.
Jangan ragu ragu berbuat kebaikan maka niscaya, Indonesia akan berubah.
Kalau begitu, siapkah kita untuk menebarkan kebaikan? Sudah siap? Ayo kita
mulai!
