Oleh : Rahmat Prasetyo Adi
Kita hidup sebagai orang di tengah masayrakat. Betul kan? Tak mungkin ada yang bias hidup tanpa orang lain. Kita manusia makhluk social kan?
Tetapi, terkadang, karena pergaulan dan pertemanan kita, kadang hidup kita juga berubah. Kalau berubah menjadi baik sih tidak masalah. Tapi kalau berubah jadi buruk? Gawat tuh.
Terkadang juga kita tidak bisa menjadi diri sendiri. Saya mau menjelaskan bagaimana cara manusia hidup menurut versi saya sendiri.
Yang pertama adalah hidup menurut orang lain.
Setiap manusia diciptakan Tuhan dengan keistimewaan masing masing. Tapi, beberapa saya lihat, ada orang yang ingin hidup meniru orang lain. Sepertinya mereka tidak pernah puas dengan hidupnya.
Pernah saya baca, ada seorang dokter di Amerika Tengah (saya lupa di mana tepatnya) itu sangat terobsesi dengan Superman. Pasti tahu Superman kan? Dokter ini, sampai melakukan operasi plastik sehingga wajahnya mirip Superman. Bajunya kemana mana pasti pakai kostumnya si Superman ini. Mungkin dia jalan juga kayak terbang gitu ya? Nggueenggg… (bercanda lo). Kasihan
sekali ya?
Beberapa dari kita mungkin memang meneladani seseorang, tapi jangan sampai menghilangkan citra diri kita yang sebenarnya. Boleh meneladani, asal kita tetap menjadi diri sendiri, sebab kita istimewa.
Yang Kedua adalah hidup menurut pengadilan orang lain.
Pernah suatu ketika, saya memiliki teman yang sebenarnya menurut saya cantik juga. Tapi pada suatu hari, ada temannya datang dan berkata, “ Kamu itu kok mukanya jelek sih? Jerawatan tuh!”
Spontan teman saya itu kaget. Setelah pulang ke rumah, ia segera mengaca dan berpikir “Wah, ternyata aku jelek ya? Ihh, jerawatnya besar banget.” Setelah itu, ia pun jadi minder, dan berpikir untuk operasi kulit.
Cuma gara gara ejekan teman, ia mau operasi kulit!
Hei, kita itu istimewa! Mana ada orang yang sama dengan kita? Kita itu tidak ada yang jelek, yang bodoh, dan lain lain. Jadi kalau ada yang sedang baca ini dan merasa jelek, saya mau bilang “ He, kamu itu tidak jelek. Kamu itu cantik (yang cewek), kamu itu ganteng (yang cowok).” Buat yang merasa bodoh, saya mau bilang “ Gak ada orang bodoh di dunia ini. Semua orang pintar dalam bidang nya masing masing.”
Jadi kalau ada yang bilang kita bodoh, mari kita katakan “ Sori, bro. Saya tidak bodoh tuh. Tuhan bikin saya pintar.”. Demikian juga kalau ada yang bilang kita jelek.
Yang terakhir adalah hidup menurut citra diri yang sebenarnya.
Yang satu ini bisa disebut hidup menurut Tuhan.
Di sini, kita hidup sesuai diri kita yang sebenarnya. Kita bisa bebas mendengarkan suara hati dan mengembangkan potensi kita. Kita mengakui diri kita yang asli, yang belum tercemar cemoohan dunia. Biasanya, orang yang hidup dengan cara ini memiliki pendirian yang kuat dan sukses.
Kita istimewa, kita hebat, kita luar biasa. Jadi, kembangkan potensi sebaik mungkin dan be yourself! Oke?
Tulisan ini dilombakan di Lomba Tulisan Inspirasi 2014